Pages

Sunday, June 10, 2018

BREAKING NEWS - Gunakan Alat Canggih, Peneliti Temukan ...

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Simpang-siur mengenai adanya situs kuno di bawah tanah proyek Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di antara Gampong Pande dan Gampong Jawa akhirnya terjawab.

Tim peneliti menggunakan alat pemindai canggih Ground Penetrating Radar (GPR) menemukan banyak logam berat, yang diduga bekas kerajaan masa lampau di tempat ‘buang hajat’ warga kota itu.

Kepastian tersebut disampaikan Ketua Tim Georadar yang juga guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Ir Eng Teuku Abdullah Sanny MSc, dalam konferensi pers di Gedung Katibul Wali, Kompleks Wali Nanggroe, Aceh Besar, Minggu (10/6/2018).

Dia mengatakan, setelah menyelesaikan penelitian awal di lokasi itu selama sebulan sejak 4 Maret lalu, tim menemukan sejumlah fakta baru di Gampong Pande.

“Kami menemukan tiga stratum (lapisan tanah) yang terdapat banyak logam berat. Artinya ada tiga kelompok manusia yang pernah hidup di Gampong Pande,” ujar Abdullah, dan meyakini di lokasi tersebut pernah ada kerajaan atau peradaban masa lalu.

Baca: VIDEO: Ketika Bule Berburu Kepiting di Gampong Pande Banda Aceh

Baca: Komandan Al-Asyi: Pemusnahan Situs Sejarah di Gampong Pande Harus Segera Dihentikan

Baca: ARSIP - Gampong Pande, di Sini Kuta Raja Bermula

Namun untuk memastikannya, lanjut dia, perlu ada riset lanjutan yang melibatkan geoscientist dan ahli sejarah Aceh.

Abdullah menjelaskan, pihaknya menggunakan GPR, yaitu alat pemindai dengan teknologi yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

Cara kerjanya, gelombang tersebut dipancarkan ke dalam bumi oleh satu alat, dipantulkan ke receiver, diproses dengan komputer lalu keluar lah citra.

“Layaknya rontgen, dengan alat ini kita bisa mendeteksi semua benda di bawah tanah, bisa berupa bangunan, batuan, logam yang sudah lama terkubur,” jelasnya.

Baca: Heboh Bendera Diduga Milik Kerajaan Aceh di Trumon, Netizen: Itu Bendera Trumon

Geoscientist berdarah Aceh itu memastikan, secara ilmiah terbukti bahwa Gampong Pande adalah lokasi situs, atau berdasarkan ahli sejarah merupakan situs kesultanan Aceh.

“Situs yang terdapat di bawah tanah Gampong Pande ini terbagi atas tiga stratum, yaitu kedalaman 3-5 meter, kedalaman 12-15 meter, dan kedalaman 28-30 meter,” katanya.

Dia juga menginterpretasikan bahwa kawasan Gampong Pande sudah terjadi tiga kali penguburan berupa subsidence (penurunan tanah), yang kemungkinan terjadi akibat gempa tektonik masa lalu.(*)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya http://aceh.tribunnews.com/2018/06/10/breaking-news-gunakan-alat-canggih-peneliti-temukan-bekas-kerajaan-di-lokasi-ipal-gampong-pande

No comments:

Post a Comment