Pages

Thursday, June 14, 2018

Kantor Berita Jepang Gaya Baru, Gunakan Alat dan Aplikasi ...

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari  Jepang

 TRIBUNNEWS Tokyo -  Kantor berita saat ini sudah tak perlu banyak orang. Alat dan teknologi otomatis bergerak, bahkan mendapatkan berita sebelum pemberitaan muncul. Kecepatannya luar biasa.

 "Perusahaan saya muncul sejak tahun 2008 di mana saya masih kuliah di tingkat satu mau naik ke tingkat dua universitas di Tokyo. Lalu setelah gempa bumi besar 11 Maret 2011 saya punya ide agar pemberitaan lebih cepat tanpa butuh banyak orang dan setelah kantor berita Kyodo berinvestasi di perusahaan saya ini terealisasikan lah ide itu dengan bantuan Kyodo pula pembuatan dan pengembangan aplikasi canggih kami sendiri," papar CEO JX Press, Katsuhiro Yoneshige (29) khusus kepada Tribunnews.com Kamis ini (14/6/2018).

 Dengan teknologi terbarunya tersebut, kantor beritanya dapat berita bahkan sebelum pemberitaan muncul. Tak heran jasanya kini banyak melayani (berlangganan) berbagai kantor pers Jepang baik pers cetak, radio maupun televisi Jepang.

 Berapa biaya langganan dari JX Press?

 "Bermacam-macam dan tak mau kami beritahukan karena akan mengganggu tim Sales perusahaan kami," paparnya, namun off-the-Record Yoneshige memberitahukan kepada Tribunnews.com semua data tersebut.

 Langganan jasa pelayanan pasokan berita itu pun ada yang menggunakan lampu.

 "Jadi desk pemberitaan tak perlu melototi atau terus lihat monitor. Cukup lihat lampu yang menyala warna tertentu Berita baru, lampu warna lain berita besar dan penting dan sebagainya."

 Sumber Berita diambil dari Twitter dan Facebook. Tentu saja ada kontrak dengan keduanya dan membayar biaya tertentu.

 "Namun untuk Instagram tidak ada kontrak dan secara hukum masih belum bisa meraih data dari Instagram tersebut. Tapi di Jepang orang paling banyak pakai Twitter sehingga apa pun yang terjadi di posting dan kita pun dapat segera info tersebut sehingga wartawan media yang bersangkutan dapat segera ke lokasi kejadian."

 Alat dan aplikasi teknologi itulah yang jadi andalan JX Press saat ini yang juga tertarik meluaskan usahanya ke negara lain.

 "Saat ini baru Jepang saja dan aplikasi kami mengeset semua ke dalam bahasa dan Kosa kata yang benar serta baku secara otomatis sebelum muncul jadi berita terbaru. Bahasa Jepang sangat sulit sekali mengenai Kosa kata pemberitaan tapi kami berhasil dengan baik menyajikannya. Artinya kalau Kosa kata alfabet tentu akan lebih mudah nantinya seperti dalam bahasa Inggris atau mungkin ke bahasa Indonesia," lanjutnya.

 Pengambilan sumber berita dari umum yang sangat cepat serta otomatis itulah sekaligus langsung terolah jadi berita, membuatnya tak perlu banyak staf saat ini hanya 24 orang dan rata-rata berusia 29 orang. 

 Sebanyak 17 orang justru engineer, tekannya lagi, bukan wartawan.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya http://www.tribunnews.com/internasional/2018/06/14/kantor-berita-jepang-gaya-baru-gunakan-alat-dan-aplikasi-canggih-kecepatan-pemberitaan-luar-biasa

No comments:

Post a Comment