JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan upaya pemberantasan illegal, unreported, and unregulated fishing harus didukung dengan peralatan dan teknologi yang canggih.
Peralatan dan teknologi tersebut dimanfaatkan untuk mencegah praktik illegal fishing yang kini banyak dilakukan di tengah laut.
"Harus didukung aparat yang berkomitmen tinggi serta peralatan dan teknologi canggih, sehingga butuh sumber daya yang lebih dari negara-negara di dunia dan organisasi internasional," kata Susi saat menghadiri Hari Internasional Perlawanan terhadap Penangkapan Ikan secara Ilegal di kantor pusat Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia, Selasa (5/6/2018).
Susi menyampaikan, praktik illegal fishing bukan soal penangkapan ikan semata atau hal lain yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya perikanan. Lebih jauh lagi, praktik tersebut juga mencakup sejumlah aktivitas ilegal seperti pelanggaran hak asasi manusia melalui perdagangan manusia dan perbudakan.
Baca juga: Menteri Susi: Dari Sertifikasi, Tuna Indonesia Bisa Mendapatkan Harga Premium
Selain itu, juga ada upaya penyelundupan dan perdagangan obat-obatan serta narkotika, sampai hewan-hewan langka yang dilindungi. Untuk memerangi hal-hal itu, butuh kekompakan dari negara-negara yang berkomitmen untuk saling dukung menghadapi praktik tersebut.
Pandangan Susi selaras dengan pendapat Komisioner Uni Eropa untuk Urusan Perikanan dan Maritim, Karmenu Vella. Vella mengungkapkan, pihaknya punya semangat yang sama dengan Susi untuk melawan semua bentuk illegal, unreported, and unregulated fishing sebagai kewajiban moral dari negara-negara dengan wilayah kelautan.
"Dunia harus bersatu memerangi penangkapan ikan secara ilegal yang marak terjadi di dunia yang wilayah operasinya melintasi batas antarnegara. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama internasional untuk memeranginya bersama-sama," tutur Vella.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sebelumnya meraih penghargaan inovasi digital yang diadakan Katadata.co.id pada awal Mei 2018. Inovasi yang jadi penilaian adalah platform teknologi Global Fishing Watch yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas penangkapan ikan secara ilegal.
Global Fishing Watch merupakan hasil kolaborasi antara Google, Oceana, dan Sky Truth. Menurut Susi kala itu, Indonesia merupakan negara pertama yang menggunakan Global Fishing Watch.
Baca juga: Ditentang di Indonesia, Menteri Susi Dipuji Dunia karena Melawan Illegal Fishing
Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan penandatanganan kerjasama dengan IPNLF atau gabungan pembeli produk tuna internasional
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/06/135854626/susi-pemberantasan-illegal-fishing-harus-didukung-teknologi-canggih
No comments:
Post a Comment