Tahun 2017 lalu, peluncuran satelit Telkom 3S tercatat menghabiskan ongkos USD 215 juta. Nah, satelit Merah Putih lebih murah biayanya, di kisaran USD 166 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun.
Kenapa bisa lebih murah? Ternyata, faktor utamanya adalah karena kecanggihan roket besutan SpaceX. Perusahaan Elon Musk itu mampu membuat roket yang dapat digunakan kembali sehingga wajar saja kalau biaya peluncuran bisa ditekan.
Bahkan, berkat teknologi terbaru yang dirancang SpaceX, roket Falcon 9 dapat digunakan lagi selama 10 kali. Jadi, roket yang digunakan Telkom sudah pernah digunakan sebelumnya dan setelah peluncuran Merah Putih, dapat dipakai lagi oleh klien SpaceX berikutnya.
"Roketnya kan bisa kembali ke bumi, sehingga secara cost lebih efektif. Teknologi terbaru bisa 10 kali reuse. Kita adalah yang kedua (memakainya-red)," papar Zulhelfi Abidin, Direktur Network & IT Solution Telkom kepada media Indonesia di Orlando, Amerika Serikat.
Dipilihnya SpaceX bukan hanya didasarkan karena biaya yang lebih efisien. Perusahaan yang berusia 16 tahun ini juga memiliki tingkat keberhasilan peluncuran roket yang tinggi sehingga Telkom tak ragu mempercayakan peluncuran satelit Merah Putih kepada mereka.
Sebagai langkah perlindungan, sama seperti tahun lalu, Telkom kembali menggandeng PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) untuk melindungi semua aspek.
"Asuransi kita meng-cover seluruh biayanya, baik satelitnya maupun peluncurannya," sebut Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo.
Sayang, dia tidak mengungkap berapa harga yang harus dibayarkan Telkom pada Jasindo. Namun dia memastikan adanya asuransi ini membuat Telkom tidak akan mengalami kerugian jika satelit Merah Putih mengalami gangguan.
"Asuransi sudah meng-cover semuanya, jika terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan, kita tidak memilki efek dari sisi finansial. Jasindo yang meng-cover," papar Arif.
Tonton juga 'Hore! Satelit Merah Putih Siap Diluncurkan':
No comments:
Post a Comment