Pages

Monday, September 30, 2019

China: Persenjataan canggih akan dipamerkan dalam parade militer terbesar menyambut 70 tahun Partai Komunis - BBC Indonesia

China akan menggelar parade militer terbesar pada Selasa (01/10) sebagai bagian perayaan 70 tahun kekuasaan Partai Komunis dan Beijing menjanjikan akan memamerkan sejumlah persenjataan buatan dalam negeri.

Persenjataan macam apa yang kita bisa saksikan dalam parade tersebut, dan mengapa China sekarang punya anggaran militer terbesar kedua di dunia?

Apa rencana 1 Oktober?

Parade militer—yang menjadi bagian dari perayaan besar-besaran—akan berlangsung di Lapangan Tiananmen, di hadapan para pejabat tinggi, para tamu undangan, dan 188 atase militer dari 97 negara.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan baru-baru ini mengatakan China tidak berniat atau perlu "pamer otot" dalam parade ini. Fokusnya, menurutnya, adalah menunjukkan "China yang cinta damai dan bertanggung jawab".

Bagaimanapun, besaran parade ini, tidak lepas dari kekaguman dan kecaman.

Kementerian Pertahanan Nasional melaporkan sebanyak 15.000 personel militer dari 59 kesatuan berbeda akan berpartisipasi. Selain itu, 580 peralatan persenjataan akan melalui jalanan serta 160 pesawat akan terbang melintas.

Presiden Xi Jinping dijadwalkan menginspeksi pasukan sepanjang Jalan Chang'an—yang merupakan ruas utama di Beijing. Selanjutnya, berbagai serdadu, kendaraan lapis baja, dan formasi pesawat akan melalui atau melintasi Lapangan Tiananmen.

Untuk pertama kalinya, kontingen China yang menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian PBB akan ikut ambil bagian.

Persenjataan macam apa yang akan kita saksikan?

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) jelas gembira dapat menampilkan beragam senjata baru nan canggih, yang semuanya disebut sudah disiagakan aktif.

Bagian propaganda PLA menekankan pada rudal baru serta kemampuan kendaraan siluman nirawak. Di antaranya adalah:

  • Rudal balistik antarbenua DF-41 yang peluncurannya bisa dipindah di daratan dan, digadang-gadang oleh pengamat China, mampu menjangkau belahan dunia manapun akan ditampilkan. Senjata ini disebut mampu mengangkut sebuah hulu ledak terdiri dari 10 rudal independen yang dapat dikendalikan untuk menyasar target berbeda (MIRV). Dengan demikian satu hulu ledak MIRV sanggup menghantam 10 target di area luas.
  • Sistem rudal balistik DF-17 yang disebut mampu mengangkut kendaraan hipersonik mirip sistem Avangard milik Rusia. Kendaraan jenis itu mampu bermanuver meliuk pada kecepatan luar biasa tinggi guna menghindari sistem pertahanan rudal musuh.
  • Berbagai sistem rudal baru lainnya, termasuk rudal anti-kapal, anti-pesawat, rudal jelajah, serta peluncur roket-roket jarak jauh.
  • Dua pesawat nirawak, sebuah pesawat pemantau supersonik dan drone penarget yang disebut DR-8 serta drone sayap kelelawar siluman bernama Pedang Tajam, dorancang untuk diluncurkan dair kapal induk.
  • Pesawat angkut Y-20, pesawat tempur siluman J-20, dan pesawat pemantau.
  • Varian terkini pesawat pengebom H6-N - mampu mengisi bahan bakar sembari tetap mengudara dan membawa rudal balistik yang diluncurkan dari angkasa.

PLA telah menekankan bahwa parade ini juga akan menunjukkan inovasi taraf terbaru dari industri pertahanan dalam negeri dan kemampuan serang yang meningkat.

Berapa yang dianggarkan China untuk belanja militer?

Peningkatan belanja militer China telah meningkat sejak Presiden Xi Jinping mengumumkan reformasi besar-besaran pada 2015 lalu.

Dalam 10 tahun terakhir, anggaran pertahanan meningkat sedikitnya 10% setiap tahun. Kini, anggaran militer China mencapai US$168,2 miliar, kedua terbesar di dunia.

China sejauh ini adalah investor pertahanan terbesar di Asia. Pada 2018, China membelanjakan US$56,1 miliar dalam belanja senjata serta riset dan pengembangan pertahanan, lebih dari 33% dari total anggaran pertahanan.

Dokumen pertahanan yang dirilis baru-baru ini menyebut pembelanjaan tersebut "beralasan dan patut".

Seiring peningkatan anggaran pertahanan, China tampak berupaya meredakan fakta itu dengan merujuk anggaran militer Amerika Serikat yang mencapai US$643,3 miliar pada 2018.

Beijing beralasan bahwa meskipun ekonominya adalah yang terbesar kedua di dunia, belanja pertahanan tidak mencapai seperempat dari anggaran militer AS pada 2017.

Anggaran militer China, kata Beijing, mencapai US$100 per kepala dalam populasinya--hanya 5% dari AS.

Apa perlunya China membangun kekuatan militer?

China mengatakan mereka sedang membangun "militer yang kuat" untuk menyamai posisinya di dunia internasional sekaligus mempersempit jurang antara militer-militer negara kuat.

Petunjuk mengenai motivasi China tertera pada dokumen pertahanan, yang menuding AS memprovokasi dan meningkatkan kompetisi antara negara-negara besar, meningkatkan belanja pertahanan secara signifikan, mendorong kapasitas tambahan di bidang nuklir, antariksa, siber, pertahanan rudal, serta mengancam stabilitas strategis global.

Dokumen itu juga menyebutkan bahwa pertempuran melawan separatis serta kekeraskepalaan Partai Progresif Taiwan yang memasukkan kemerdekaan ke dalam agendanya berada pada peringkat teratas dalam daftar risiko dan tantangan keamanan.

China memandang Taiwan adalah salah satu provinsinya yang suatu hari akan dikembalikan ke dalam kekuasaan Beijing--dengan kekuatan jika diperlukan. Reunifikasi adalah bagian utama "peremajaan nasional" yang merupakan tujuan Presiden Xi sekaligus tema kunci dalam parade.

Mengingat pemilihan presiden Taiwan bakal berlangsung tiga bulan lagi, sistem rudal balistik dan penegasan pada teknologi siluman nan canggih dalam parade militer di Beijing turut menjadi pesan penggentar.

Parade tersebut akan berupaya memperlihatkan kesungguhan China melindungi kepentingan-kepentingan utamanya, termasuk klaim wilayah di Laut China Selat

Sebagai contoh, landasan rudal yang dapat digunakan untuk mempertahankan pangkan udara dan laut pada karang di Kepulauan Spratly, kenyataannya pernah meluncurkan rudal anti-kapal di Laut China Selatan, Juni lalu.

Kemampuan ini diyakini merupakan bagian dari strategi anti-akses, dilarang masuk (A2AD), guna mencegah AS mengaksesnya di Laut China Selatan.

Apakah militer China semakin dekat menyaingiAS?

Salah satu pembeda parade militer 2015 dengan parade militer pada Selasa (01/10) adalah suasana perayaan.

Parade hari kemenangan alias V-day, yang menandai 70 tahun kemenangan atas Jepang pada Perang Dunia II, biasanya berlangsung dalam suasana khusyuk. Parade pada Selasa (01/10) merayakan pencapaian China dalam bidang inovasi pertahanan dan produksi dalam negeri.

Pesan kuncinya adalah militer China benar-benar beralih ke era baru—eranya Xi Jinping. Dan hal itu dicapai menyusul reformasi luas sehingga militer China dapay menjadi kekuatan modern pada 2035 dan kekuatan kelas dunia pada 2049.

Bagaimanapun, meski parade militer yang megah dapat menampilkan besaran investasi militer China, parade itu tidak bisa memperlihatkan kemampuan militer China secara keseluruhan.

China perlu memperbaiki struktur gaji militernya serta mengintegrasikan sistem pelatihan dan logistik. Tambahannya, agenda militer China nan ambisius melibatkan perbaikan struktur komando dan pasukan yang komprehensif dan mahal.

Meski kecanggihan persenjataan China akan diparadekan, PLA masih puluhan tahun tertinggal untuk bisa menyamai kemampuan militer mirip AS.

Alexander Neill adalah peneliti senior Shangri-La Dialogue di bidang keamanan Asia Pasifik pada International Institute for Strategic Studies.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://www.bbc.com/indonesia/dunia-49874828

No comments:

Post a Comment