"Kita harus mengetahui di mana titik koordinat tenggelamnya kapal sehingga kita bisa ambil langkah lanjutan," ujar Kepala Kantor SAR Medan yang juga SAR Mission Coordinator tenggelamnya KM Sinar Bangun, Budiawan, saat dimintai konfirmasi, Jumat (22/6/2018).
Alat tersebut akan dibawa ke area lokasi tenggelamnya kapal. Luas pencarian sekitar 600 meter di titik tenggelamnya KM Sinar Bangun pada Senin (18/6).
Hingga saat ini ada 18 orang ditemukan selamat dan 3 orang penumpang KM Sinar Bangun yang ditemukan tewas. Sedangkan jumlah korban hilang tercatat 184 orang.
Sementara itu dikutip dari laporan Produser Lapangan CNN Indonesia Agus Supratman, pencarian di permukaan air Danau Toba diperluas hingga 10-20 km dari Pelabuhan Tigaras, Simalungun. Akan dioperasikan juga helikopter milik Basarnas dan TNI untuk menyisir Danau Toba.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya menegaskan polisi masih menyelidiki dugaan kelalaian terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun. Nakhoda disebut berpotensi menjadi tersangka.
"Penyelidikan awal, kita lihat kapal ini ada kelalaian-kelalaian yang terjadi," kata Tito kepada wartawan setelah meninjau posko Tigaras, Simalungun, Sumut, Kamis (21/6)
Dugaan kelalaian yang terjadi di antaranya memaksakan kapal diisi penumpang lebih dari muatan kapasitas. KM Sinar Bangun, yang tenggelam pada Senin (18/6)--sebelumnya disebut Kemenhub--hanya punya kapasitas angkut 43 orang.
Dugaan kelalaian lain adalah tidak adanya manifes penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Tigaras. Selain itu, KM Sinar Bangun tidak memenuhi standar keselamatan dengan ketersediaan life jacket.
(fdn/fdn)
No comments:
Post a Comment