Pages

Saturday, July 21, 2018

Pencurian Data 1,5 Juta Pasien SingHealth Singapore Canggih ...

TRIBUNBATAM.id, SINGAPORE - Serangan siber terhadap korporasi kesehatan SingHealth Singapore dioyakini tidak dilakukan orang sembarangan.

Melihat metode yang dilakukan untuk menerobos database SingHealth menunjukkan kecanggihan tingkat tinggi.

Peretas tidak hanya mencari data 1,5 juta pasien SingHealth untuk dicuri, tetapi juga merencanakan langkah ke depan untuk menggali lebih banyak pintu masuk ke SingHealth.

Selain itu, pencuri data ini juga bisa menghapus jejak digital mereka setelah masuk ke pusat data SinhHealth dan menyalin 1,5 juta data pribadi pasien, termasuk Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Seperti pencuri masuk ke rumah melalui jendela, penyerang siber ini memasuki sistem IT SingHealth melalui workstation yang berhubungan dengan Internet.

Tujuan utama mereka: rincian medis Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang merupakan satu dari 160 ribu pasien rawat jalan di SingHealth.

Ketika mereka menggeledah sistem untuk data PM Lee, para pencuri juga mencuri data pribadi dari sekitar 1,5 juta pasien.

Begitu masuk, mereka tidak hanya mencari barang-barang, tetapi juga mencari cara untuk bisa masuk melalui jendela atau bagian lain di masa depan.

Baca: Serangan Siber Terburuk Landa Singapore. Data 1,5 Juta Pasien SingHealth Dicuri, Termasuk PM Lee

Baca: Pencurian Data 1,5 Juta Pasien di Singapore, Ini Daftar Rumah Sakit dan Klinik di Bawah SingHealth

Baca: Data Pribadi PM Singapore Paling Getol Dicari Peretas, Ini Tanggapan Lee Hsien Loong

Seperti dilansir TRIBUNBATAM.id dari The Straits Times Singapore, sebelum pencuri ini terdeteksi pada 4 Juli, mereka telah mencuri kredensial login, lalu menutupi jejak mereka.

Setelah itu menyiapkan titik lain untuk bisa masuk. Tujuannya, ketika serangan awal terdeteksi dan dihentikan, ancaman tidak berhenti.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya http://batam.tribunnews.com/2018/07/21/pencurian-data-15-juta-pasien-singhealth-singapore-canggih-pengamat-bisa-jadi-disponsori-negara

No comments:

Post a Comment