"Iya (Polisi saat ini sigap) karena teknologinya lebih canggih sekarang. Didukung alat baru sekarang," kata Syafruddin kepada wartawan di rumah dinas Wapres JK, Jl. Dipenogoro, Jakarta Pusat, Minggu (15/7/2018).
Meski begitu, Syafruddin enggan menjelaskan secara rinci apa nama dan jenis alat yang dikatakannya canggih itu. "(Nama) alatnya, rahasia dong," ucapnya.
"Tidak ada (ancaman) karena teknologi lebih canggih," imbuh dia.
Agung mengatakan tujuh pelaku yang ditangkap Densus 88 anti teror di Indramayu merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Jaringan di Indramayu ini satu jaringan dengan teroris yang ditangkap di Subang," katanya.
Selain Indramayu, Diberitakan juga pada Rabu (11/7) lalu satu keluarga berjumlah 6 orang yang mengontrak rumah di Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Sleman diciduk Densus.
Polisi juga telah mengamankan lima orang terduga terlibat jaringan terorisme di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebelum peristiwa baku tembak antara Densus 88 dengan kawanan terduga teroris di Jalan Kaliurang Km 9,5, Sleman, sore tadi. Saat ini proses hukum kelima terduga teroris itu ditangani Densus.
Lima orang tersebut diciduk dari sejumlah tempat di Kabupaten Bantul dan Sleman. Meski demikian, Yuliyanto tidak bersedia menyebutkan identitas kelima terduga teroris itu termasuk jaringan dari mana.
(nvl/nvl)
No comments:
Post a Comment