Baru-bari ini Tim dari Laboratorium Instrumentasi dan Robotika Kelautan, Departemen. Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB berhasil mengembangkan teknologi kelautan terbaru yakni Drone Permukaan Laut (Autonomous Surface Vehicle).
Berbeda dengan drone yang kita kenal, drone Permukaan laut ini berbentuk catamaran (double hull) dengan panjang 2 (dua) meter. Untuk bisa menjalankan alat ini tidak melalui remote control tetapi dengan memasukkan rogram komputer ke elektronik box yang ada di drone.
Program komputer tersebut berisi perintah tentang rencana arah gerak drone dalam bentuk titik-titik yang akan dilalui atau lintasan yang akan ditempuh.
Baca Lainnya: 7 Temuan Teknologi Pertanian Inovatif di 2017
Drone ini punya kemampuan canggih yakni mampu memantau kondisi ekosistem perairan pesisir, seperti lamun (seagrass), terumbu karang (coral reef), goba (lagoon) dan lainnya. Data dan informasi yang telah dihasilkan dari drone permukaan laut, antara lain rekaman videocam bawah air yang dilintasi drone, kedalaman perairan (batimetri), kecerahan perairan, klorofil, serta posisi drone dari waktu ke waktu.
Kecanggihan drone ini makin lengkap karena mampu menayangkan "live streaming" gambar bawah air ke laptop/komputer operator. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan data logger untuk menyimpan data hasil pengamatan untuk diamati kembali (replay) atau dianalisis lebih lanjut.
Uji coba drone ini telah dilakukan di perairan Kawasan Konservasi Lamun, P. Bintan, Kepulauan Riau.
Pengembangan alat ini merupakan bagian dari Internet of Things of Seagrass yang ditujukan untuk mengembangkan sistem observasi dan basis data tentang ekosistem lamun. Riset pengembangan ini didanai lewat DDRG (Demand Driven Research Grant) Coremap-LIPI.
Baca Lainnya: Sutarjo, Sarjana Lulusan IPB yang Sukses Jadi Petani Buah Naga
Menurut ketua tim, Prof. Dr. Indra Jaya, Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbentang luas dan ekosistem pesisir tropis yang lengkap, sangat memerlukan teknologi terkini seperti drone ini.
Drone ini diharapkan mengisi kekosongan peralatan survei dan pemantauan di perairan pesisir yang masih sulit dijangkau oleh kapal riset karena perairan yang relatif dangkal dan berbahaya bagi kapal. Dengan ketersedian data dan informasi dasar terkait ekosistem yang ada, Indonesia dapat mempercepat pengembangan dan merealisasikan potensi kekayaan alam bagi kesejahteraan masyarakat.[KW]
No comments:
Post a Comment