Kereta cepat itu dinilai sebagai yang terbesar di dunia, dengan total nilai proyek US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun.
Kereta cepat Hong Kong ini memiliki panjang lintasan 26 km, untuk kemudian disinergikan dengan lintasan kereta cepat yang sudah ada di China yakni mulai dari Stasiun Futian.
Berikut profil kereta cepat Hong Kong-China:
1. Nilai proyek: US$ 10 miliar atau Rp 147 triliun
2. Rute: Hong Kong - Shenzhen (China) - Guangzhou (China)
3. Panjang lintasan: 26 km di kawasan Hong Kong
4. Waktu tempuh: 47 menit
5. Jumlah kereta: 9 rangkaian
6. Kecepatan maksimal: 200-350 km/jam
7. Perkiraan jumlah penumpang: 80.100 orang per hari (West Kowloon Station)
 Foto: Kereta cepat Hong Kong - China (REUTERS/Tyrone Siu) |
Adapun Indonesia juga tengah mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung yang bekerja sama dengan China. Proyek tersebut berada di bawah PT Kereta Cepat Indonesia China.
Pemegang saham PT Kereta Cepat Indonesia China adalah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway Corporation.
PT Silar Sinergi BUMN Indonesia sendiri merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII dan PT Kereta Api Indonesia.
Sementara itu, konsorsium China Railway Corporation terdiri dari China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRRC Corporation Limited dan China Railway Signal and Communication Corp.
Berikut profil proyek kereta cepat Jakarta-Bandung:
1. Nilai proyek: US$ 5,9 miliar atau Rp 86,73 triliun
2. Rute: Jakarta - Bandung
3. Panjang lintasan: 143 km
4. Waktu tempuh: 45 menit
5. Jumlah kereta: 11 rangkaian
6. Kecepatan maksimal: 350 km/jam
7. Jumlah perjalanan: 50 trip/per hari
 Foto: Kereta cepat Jakarta-Bandung (KCIC) |
No comments:
Post a Comment