JAKARTA – Bagi penyandang cacat atau seorang lansia, kursi roda tentu menjadi kebutuhan yang sangat penting namun sebagian besar pengguna kursi roda memiliki banyak keterbatasan dalam beraktivitas baik di dalam rumah maupun di lingkungan sekitarnya.
Hal ini disebabkan kursi roda yang pada hakikatnya sebagai alat bantu untuk mempermudah aktivitas penggunanya tetapi untuk menggerakkan kursi roda manual perlu menggunakan tenaga tangan yang cukup kuat.
Melihat dari hal tersebut mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Program Studi Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Budiman Setyo Utomo mencoba menerapkan teknologi speech recognition dengan bluetooth berbasis android.
Baca Juga: Ciptakan Proyektor Mini Sederhana dari Kardus Bekas
Budi sapaan akrabnya membuat alat bantu berupa kursi roda elektrik otomatis ini dapat dikendalikan dengan sistem kendali suara. Di bawah bimbingan dosen Dessy Irmawati, M.T., kursi roda ini bertujuan untuk lebih memudahkan pengendalian gerakan kursi roda.
“Kursi roda dengan kendali suara ini diharapkan lebih mempermudah penggunanya sehingga dalam mengendalikan kursi roda tanpa harus mengeluarkan tenaga yang besar,”ujarnya yang dikutip Okezone dari laman UNY, Selasa (16/10/2018).
Menurut Budi pengujian kursi roda buatannya ini dilakukan dengan mengucapkan semua perintah gerakan dari kursi roda seperti maju untuk berjalan maju, mundur untuk berjalan mundur, kanan untuk berbelok ke kanan, kiri untuk berbelok kiri, dan stop untuk berhenti. Dari tiga orang responden dilakukan lima kali pengujian perintah suara kepada kursi roda tersebut.
“Respons dari alat ini dari setiap perintah sudah cukup baik dan bekerja sesuai dengan yang diharapkan,”ungkapnya
Kendati demikian, Budi mengungkapkan ada keterlambatan dari kursi roda otomatis saat kata diucapkan.
“Waktu delay dari saat kata diucapkan sampai kata dapat diterima rata-rata sekitar 1 sampai 6 detik namun hal tersebut lebih disebabkan karena sinyal jaringan operator seluler yang digunakan atau noise pada lingkungan sekitar,”jelasnya.
“Selain itu kecepatan pengucapan kata juga mempengaruhi smartphone dalam menangkap kata,” tuturnya.
Baca Juga: Ada Alat Terapi Otot bagi Penderita Stroke Buatan Mahasiswa UNY, Berminat?
Dalam tahap ujicoba, kursi roda karya Budi dapat membawa beban maksimal pengguna sebesar 40kg pada tabel 15, ditambah beban baterai dan motor DC 16kg sehingga total keseluruhan beban yang dapat dibawa sebesar 56kg.
Lebih jauh Budi menceritakan, dari tahap uji coba pula, diketahui bahwa metode perekaman suara sampai pada eksekusi gerak kursi roda masih mempunyai jeda yang cukup lama sehingga belum terlalu memuaskan, juga kecepatan kursi roda belum dapat diatur serta beban pengguna kursi roda belum bisa terlalu besar.
“Dari keterbatasan itu ke depan, perlu perbaikan dengan penggunaan algoritma speech recognition yang berbasis sistem cerdas serta penggunaan motor DC dengan arus yang lebih kecil namun dengan torsi lebih besar,”pungkasnya.
(rhs)
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://news.okezone.com/read/2018/10/16/65/1964773/canggih-kursi-roda-elektrik-ini-bisa-dikendalikan-pakai-sistem-suara
No comments:
Post a Comment