Jakarta, Beritasatu.com – Kecanggihan teknologi komunikasi melalui internet membuat informasi di dunia seperti tanpa sekat. Sekarang ini, manusia satu dengan yang lain bisa saling komunikasi, kapan pun dan hampir di mana pun.
Demikian diungkapkan pakar komunikasi dari Unversitas Brawijaya, Anang Sujoko saat dihubungi Beritasatu.com, Senin (11/2). Meski komunikasi begitu canggih, Anang menyatakan media massa senantiasa menjadi kebutuhan setiap masyarakat dunia.
“Komunikasi antarmanusia sudah tidak dibatasi birokrasi beda negara. Namun demikian, kehadiran media massa masih jadi kebutuhan manusia. Terlepas dari kondisi nyata bahwa media massa saat ini sering tidak mempertimbangkan hak publik mendapatkan informasi yang benar,” kata Anang.
Anang menegaskan, media massa arus utama tetap menjadi sumber validasi informasi yang tersebar di media sosial (medsos). Namun, Anang menuturkan, penyumbatan hak publik menerima informasi yang benar, berpotensi membuat masyarakat memercayai medsos.
“Jika tidak ada media massa yang peduli, maka medsos dan media-media online (daring) yang dikelola nonpers atau individu akan jadi sumber alternatif. Jika hal ini tidak segera diperbaiki, maka kekacauan soal kebenaran informasi bakal terjadi,” tegas Anang.
Di sinilah, menurut Anang, lembaga independen dan negara harus hadir. “Dewan pers harus lebih optimal memastikan KEJ (kode etik jurnalistik) Indonesia diaktualisasikan, dan negara harus hadir dalam mendidik masyarakatnya sadar akan pentingnya literasi informasi,” ujar Anang.
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://www.beritasatu.com/nasional/537390-komunikasi-kian-canggih-media-massa-tetap-jadi-kebutuhan-manusia.html
No comments:
Post a Comment