MAJALENGKA,(PR).- Seorang siswa kelas 11,SMK Kertajati Kabupaten Majalengka Artama Aji (17) mampu merakit remot kendaraan bermotor sebagai pengaman dari aksi pencurian. Warga Blok Panjalin, Desa Biyawak, Kecamatan Kertajati itu menamai alatnya remote “Kemoja Sakti”.
Remote yang dirakitnya tersebut berbahan kartu telefon seluler, modul rilai atau stop kontak digital, arduino, serta peralatan lainnya. Setelah benda-benda kecil tersebut dirakit kemudian ditempel di sepeda motor disatukan dengan kabel yang tersambung di kontak motor.
Cara menghidupkan dan mematikan sepeda motor tersebut dilakukan melalui telpon seluler pemilik sepeda motor, yang aplikasinya diseting terlebih dulu.
Dengan remote tersebut, menurut Artama, sepeda motor bisa dihidupkan dan dimatikan dari jarak jauh sekalipun. Disebut bisa aman dari tingkat pencurian karena ketika sepeda motor ada yang mencuri pemilik sepeda motor bisa mengirim pesan “tidak jalan” atau “off”.
Sehingga laju sepeda motor bisa langsung berhenti melaju atau tidak bisa dihidupkan sama sekali.
“Caranya ketik pesan of ke nomor kartu telpon yang dipasang disepeda motor sepeda, sebaliknya untuk menghidupkan bisa ketik pesan on,” ucap Artama yang bercita-cita memproduksi peralatan elekto controller.
Untuk mengetahui keberadaan sepeda motor atau kendaraan bermotor seperti mobil, bisa dipasangi GPS yang letaknya disembunyikan. Sehingga ketika sepeda motor hilang keberadaan sepda motor itupun bisa dilihat di GPS yang tersambung di android pemilik.
Terampil di tengah keterbatasan
Artama menyebutkan pembuatan remot tersebut hanya coba-coba, karena awalnya dia akan membuat remot untuk mematikan lampu listri di rumahnya serta kipas angin melalui remot. Setelah berhasil membuat remot kipas, semua alat tersebut dia bongkar kembali dan mencoba membuat remot kendaraan.
“Meskipun orang lain banyak yang mengetahui nomor telpon yang dipasang di sepeda motor. T idak akan bisa mengirim pesan siangkat untuk menghidupkan atau mematikan sepeda motor. Kalau pun bisa itu bisa dikendalikan dari telpon seluler pemilik,“ kata Artama anak apsangan Taruna dan Karsiti ini.
Meski memiliki keterbatasan jari di lengan kirinya, Artama sangat terampil memasang kabel-kabel dan menempelkannya dengan cara disolder. Dia mengaku menyukai teknik leketronik sejak kelas V Sekolah Dasar. Ketika itu ada mobil remot milik tetangganya yang rusak kemudian diperbaikinya hingga berjalan kembali.
Sejak itu ada sejumlah warga di kamoungnya yang memintanya untuk memperbaiki beragam peralatan elektronik dan ternyata berhasil.
Semasa di SMK dia juga membuat power bank tenaga surya untuk charger HP, dan sejumlah barang lainnya. Hampir semua barang termasuk remot awalnya dia mengambil barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai kemudian dia rakit hingga akhirnya menjadi peralatan baru.
Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan SMK Kertajati Bambang Ardiansyah mengungkapkan, dirinya terus berupaya mendorong kreativitas anak didiknya. Remote yang dibuat oleh Artamapun sudah diberinya nama “Kemoja Sakti” itu berasal dari singkatan Kendali Motor Jarak Jauh SMK N 1 Kertajati.
Akan dipasarkan secara online
Nama tersebut berdasarkan hasil rembukan bersama sejumlah siswa dan guru di sekolahnya. Bambangpun sudah menghitung biaya pembuatan remote jika diproduksi dengan barang baru. Nilainya diperkirakan mencapai hampir Rp 400.000 per unit. Itu meliputi arduino seharga Rp 140.000, gsm seharga Rp 100.000 serta modul rilai seharga Rp 50.000, termasuk kartu telefon.
“Produk kreatif dan kewirausahaan ini akan tapi produksi awal April mendatang dan rencananya kami jual lewat on line. Jika ini benar-benar telah memenuhi kualifikasi,” kata Bambang.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Kertajati Asep Saefudin mengaku bangga dengan anak didiknya yang memiliki kreativitas. Dia akan terus berupaya mendorong dan mempasilitasi para siswanya untuk berkreativitas dan menciptakan alat baru.
“Semua anak didorong untuk berekperimen, apapun yang dibuatnya akan kami pasilitasi. Mudah-mudahan apa yang sudan dilakukan anak didik kami bsia berkembang dan setelah lulus sekolah nanti bisa menjadi wirausahawan,” kata Asep.
Untuk remote Kemoja Sakti Asep akan memproduksinya setelah benar-benar memenuhi standar dan mendaftarkannya agar memiliki hak panet berstandar SNI, sehingga nanti bisa diperjualbelikan ke publik.
“Kami akan buat packing yang baik dan yang pasti barang buatan anak-anak kami ini memeiliki standar SNI,” ucap dia.***
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/02/20/menyandang-disabilitas-pelajar-smk-di-majalengka-ini-rakit-remote-canggih-cegah-pencurian-motor
No comments:
Post a Comment