Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan, sebelumnya pemerintah berencana untuk menggunakan drone untuk mendistribusikan obat-obatan. Namun, risiko besar terhadap kondisi obat akhirnya diputuskan penggunaan drone dilakukan untuk mendistribusikan kantong darah.
"No obat, bukan obat-obat tadi seperti BPOM mengatakan kita tidak mau yang beresiko. Tapi darah iya. Kalau darah, angka kematian ibu kan tinggi, salah satunya kan pendarahan. Jadi kalau misalnya melahirkan atau mau melahirkan di daerah terpencil, kan jaraknya jauh," ujar Nila usai rapat koordinasi terbatas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (2/4/19).
Nantinya, menurut dia, distribusi kantong darah menggunakan drone tersebut akan disalurkan ke puskesmas-puskesmas di wilayah terpencil.
Sementara untuk saat ini, pihaknya belum bisa menyebut partner penyedia jasa drone.
"Nanti itu di Maritim (Kemenko Kemaritiman). Bappenas untuk perencanaan. Jadi belum karena yang punya perencanaan Bappenas," imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, kapasitas barang yang akan dibawa oleh drone tersebut maksimal seberat 2 kilogram. Rencananya, uji coba akan dilakukan segera dengan empat wilayah utama, yaitu di Kepulauan Riau, Maluku, Papua, dan Madura. Sementara luas jangkauan area drone dapat mencapai area hingga 75 kilometer.
Simak video penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait BPJS Kesehatan di bawah ini.
(miq/miq)
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://www.cnbcindonesia.com/news/20190402143527-4-64319/canggih-distribusi-kantung-darah-bakal-pakai-drone
No comments:
Post a Comment