Tim CNBC Indonesia membandingkan fitur 3 penyedia pembayaran digital di Indonesia yaitu Go-Pay dari Gojek, OVO dan LinkAja yang merupakan gabungan perusahaan kebanggaan bangsa Indonesia, yaitu HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara - termasuk Bank Mandiri), Telkomsel, dan Pertamina.
TOP UP
Mendeposit uang ke dalam saldo virtual atau biasa disebut Top Up menjadi hal yang sangat krusial untuk para pemain pembayaran digital. Ketersediaan saldo memiliki pengaruh yang penting pada keputusan pengguna dalam menentukan penyedia mana yang akan digunakan untuk bertransaksi.
Top Up adalah mengirimkan dana tunai atau dari rekening bank anda ke akun dompet digital Anda yang nantinya akan digunakan untuk bertransaksi.
Go-Pay: Kartu Debit, ATM/Internet/Mobile Banking, Merchant & Mitra
OVO: Kartu Debit, ATM/Internet/Mobile Banking, Merchant & Mitra, dan OVO Booth
LinkAja: Kartu Debit, ATM/Internet/Mobile Banking Himbara, Transfer Bank, Merchant & Mitra, dan Grapari.
Secara garis besar, ketiganya memiliki cara yang serupa dalam metode Top Up. Namun OVO dan LinkAja memiliki keunggulan signifikan karena menyediakan Top Up melalui gerai OVO Booth dan Grapari sedangkan Go-Pay tidak memiliki metode ini.
Top Up Melalui Gerai: Di sini OVO dan LinkAja unggul karena Go-Pay tidak memilki metode top up ini. OVO adalah salah satu anak usaha Lippo Group yang memiliki total 68 mall di Indonesia, ini membuat OVO unggul karena dapat menyediakan OVO Booth di pusat perbelanjaan terutama di depan supermarketnya yaitu Hypermart. LinkAja juga memiliki keunggulan pada metode ini karena dapat memanfaatkan jaringan dari Telkomsel yang memiliki lebih dari 500 Grapari di seluruh Indonesia.
Top Up Dari Mitra: Go-Pay dan OVO memiliki keunggulan pada metode ini, karena memiliki keterikatan dengan Gojek dan Grab. Pengguna dapat melakukan Top Up tanpa dikenakan biaya melalui mitra pengemudi Gojek dan Grab yang jika dijumlahkan terdapat lebih dari 4 juta mitra pengemudi. Sedangkan LinkAja memiliki lebih sedikit mitra dan tidak memiliki mitra pengemudi.
Top Up dari Kartu Debit atau ATM/Internet/Mobile Banking: Go-Pay, OVO dan LinkAja memiliki keunggulannya masing-masing pada metode ini. Untuk OVO dan LinkAja, pengguna tidak dikenakan biaya administrasi untuk transfer melalui mayoritas bank-bank yang telah bekerjasama.
Sedangkan untuk Go-Pay rata-rata dikenakan biaya Rp 1.000. Namun, LinkAja kalah dari OVO dan Go-Pay dalam hal kerjasama dengan bank, LinkAja hanya dapat dilakukan melalui 4 bank saja yaitu Bank BTN, BNI, Mandiri dan BRI. Sedangkan OVO dan Go-Pay memiliki rekanan bank yang lebih banyak.
PENGALAMAN SEAMLESS
Pengalaman seamless atau konetivitas seamless adalah cara untuk mendukung konektivitas tanpa hambatan. Di mana dalam kasus ini pengguna dapat melakukan pembayaran secara langsung dan lebih mudah karena tidak perlu memilih-milih metode pembayaran dengan beberapa penyedia pembayaran digital.
OVO memiliki keunggulan dalam menyediakan pengalaman pembayaran secara seamless. Hal ini dapat terjadi karena OVO telah bekerjasama dengan aplikasi e-commerce Tokopedia, aplikasi berbagi tumpangan yang sudah menjadi "super app", Grab, aplikasi streaming film, Hooq. Kerjasama dengan Grab juga menguntungkan OVO karena Perum Damri menggandeng Grab sebagai platform pertama yang menyediakan pengalaman seamless di seluruh Terminal Damri yang ada di Indonesia.
Go-Pay dan LinkAja memiliki pengalaman seamless yang berbeda dengan OVO. Kedua aplikasi ini tidak terlalu banyak fokus pada pengalaman seamless di mitra strategis, melainkan lebih mengandalkan inti aplikasinya sendiri.
Dari sisi Go-Pay terlihat dari sejalan keseriusan Gojek menuju super app, Ia ingin seluruh fitur tersedia di aplikasi jadi daripada menempatkan Go-Pay di aplikasi lain, Ia lebih memilih aplikasi lain yang masuk ke dalam ekosistem aplikasi inti Gojek.
(roy/roy)
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190426145439-37-69122/gopay-vs-ovo-vs-linkaja-mana-yang-paling-canggih
No comments:
Post a Comment