SRIPOKU.COM - Pada tahun 1980-an, ABRI/TNI hendak membentuk pasukan khusus.
Pasukan itu juga harus memiliki kemampuan antiteror.
Akhirnya satuan pasukan khusus dari berbagai negara pun dijadikan sebagai referensi.
Dilansir TribunJatim.com dari Intisari.grid.id, ada berbagai referensi yang diperoleh.
Seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis, dan pasukan khusus Korea Selatan.
Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.
Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu diminta untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.
Baca: Kisah Prajurit Kopassus Tak Sengaja Meng-KO Master Karate Jepang Sekali Pukul
Baca: Berada di Bali, Ternyata Artis Tampan Ini Jadi Korban Gempa Sumbawa 6.4 SR
Yang merekomendasikan adalah Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI LB Moerdani.
Semua teknik dari berbagai 'aliran' itu dipercaya bisa membentuk pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional.
Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus sudah terlatih baik.
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya http://palembang.tribunnews.com/2018/07/29/kisah-prajurit-tni-tanpa-teknologi-canggih-permalukan-tentara-amerika-cuma-dengan-buah-durian
No comments:
Post a Comment