Bondowoso - Minimnya mesin roasting yang memadai dan sesuai dengan keinginan membuat Ahmad Niam memutar otak. Pegiat kopi dari komunitas Bondowoso Republik Kopi (BRK) ini akhirnya memutuskan untuk membuat mesin roasting sendiri.
Menurut informasi yang dikutip dari laman Timesindonesia.co.id, Ahmad Niam dalam membuat mesin tersebut sudah menggunakan besi stainless steel, dengan tebal 5 mili meter.
"Jarang mesin roasting yang menggunakan besi stainless setebal itu," jelasnya.
Bedanya, lanjut dia, dengan spesifikasi mesin pada umumnya, adalah bahannya, karena semuanya sudah stainless, dan harganya lebih murah.
"Mesin ini, pada waktu yang telah ditentukan, misalnya pada 180 waktu akhir yang ditentukan, maka apinya mati sendiri, dan kopinya langsung dikeluarkan dari dalam drum," paparnya.
Ahmad Niam menambahkan, ide tersebut muncul ketika dia diikutkan pelatihan oleh Pemkab Bondowoso ke Jakarta.
"Saat itu saya melihat mesin roasting canggih, punya Kopiku Indonesia, dan juga ada mesin dari Jogja, yang menghasilkan rasa yang sama dengan mesin yang canggih itu," katanya.
Kebutulan, dia kenal dengan pembuat mesin, namanya Herisiya. Kemudian dia medapat penjelasan dari kenalan barunya itu, Bahwa, kunci nikmatnya kopi ada pada drum yang dipakai pada mesin roasting.
Kemudian sesampainya di Bondowoso, dia berinovasi sendiri, hingga menyerap lima tenaga kerja. Bahkan, kata dia, sudah ada beberapa yang memesan, termasuk dari luar kabupaten Bondowoso.
Ahmad Niam juga berharap kepada Bupati Bondowoso yang baru, agar mempertahankan dan meningkatkan kabupaten yang sudah dikenal sebagai Republik Kopi ini.
Sebagai pegiat kopi sejak 2013, Ahmad Niam sangat merasakan dampak positif setelah launching BRK (Bondowoso Republik Kopi), pengetahuan masyarakat tentang kopi bertambah, dan harganya juga jauh semakin meningkat. Apalagi, dia sudah memproduksi mesin roasting.
Baca juga berita Timesindonesia.co.id lainnya di sini.
Simak juga video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment