Jakarta, IDN Times – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan menggunakan citra satelit resolusi tinggi untuk menyisir titik-titik terparah terdampak gempa 7,4 Skala Richter (SR) dan tsunami di Palu-Donggala.
1. Mencari titik-titik terparah gempa agar selalu update
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, sesuai permintaan BNPB pihaknya akan terus memperbarui informasi titik-titik terdampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) sesuai perolehan citra satelit.
Dilansir dari Antara, Minggu (30/9), kamu juga dapat mengikuti informasi citra satelit untuk daerah terdampak gempa dan tsunami di situs http://pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana.
2. Tim SAR kesulitan tembus titik bencana untuk bantu korban
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengakui Tim SAR kesulitan menembus titik-titik bencana untuk menjangkau korban karena rusaknya akses jalan akibat gempa dan tsunami. Ketiadaan listrik dan layanan telekomunikasi juga mempersulit upaya penyelamatan dan pemetaan dampak bencana.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editors’ picks
Karenanya, BNPB berkoordinasi dengan Lapan untuk segera menyediakan citra satelit resolusi tinggi sebagai bahan analisis untuk wilayah Kabupaten Donggala dan Kota Palu agar Tim SAR dapat lebih cepat dan tepat melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan.
"Harapannya pihak internasional bisa mengirimkan citra satelit resolusi tinggi juga untuk bahan analisis kita supaya tahu di mana saja yang terdampak. Mudah-mudahan ada satelit yang melintas di atas Kota Palu, kami butuh citra satelit sedetil mungkin, hitungan centimeter sehingga obyek-obyek di darat dapat difoto jelas," ujar dia.
Baca Juga: Potret Megah Jembatan Kuning, Ikon Kota Palu Sebelum Dihantam Gempa
3. Keterbatasan akses yang membuat bantuan sulit masuk
Masyarakat sangat membutuhkan bantuan dengan cepat, dan sekarang banyak yang belum menerima bantuan. Karena pemerintah daerah juga terkena dampak, ditambah ada keterbatasan akses untuk menjangkau lokasi-lokasi bencana, citra satelit diharapkan dapat membantu ke mana personel SAR dan logistik harus diarahkan.
Dari catatan BMKG, gempa besar berkekuatan 7.4 SR terjadi pada Jumat pukul 17.02 WIB, dengan titik episentrum di kedalaman 11 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa tersebut telah diawali oleh gempa berkekuatan 5,9 SR yang yang terjadi pada Jumat pukul 13.59 WIB, dengan titik episentrum berada di darat di kedalaman 10 kilometer pada 61 kilometer arah utara Palu, Sulawesi Tengah. Dan gempa 5,0 SR pada Jumat pukul 14.28 WIB, dengan titik episentrum di kedalaman 10 kilometer pada 10 kilometer arah timur laut Donggala.
Baca Juga: Kepala BNPB: Korban Jiwa Akibat Gempa di Palu 420 Orang
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://www.idntimes.com/news/indonesia/helmi/lapan-cari-titik-terparah-daerah-gempa-dengan-satelit-canggih-ini
No comments:
Post a Comment