Beijing - Bertandang ke Beijing, China, siap-siap dibuat terkesima dengan cara masyarakat di sana berbelanja. Mengandalkan teknologi canggih, belanja di salah satu kota besar Negeri Tirai Bambu ini memberi pengalaman tersendiri yang belum tentu bisa ditemukan di negara lain.
Wolipop berkesempatan melihat langsung bagaimana teknologi memegang peranan penting dalam berbagai aktivitas belanja di China. Baik secara online, maupun offline. Seperti apa?
1. X-Mart
 Foto: dok. 7Fresh |
Mini market tanpa kasir maupun staf penjaga di China, yang dikembangkan e-commerce JD.Com. Semua transaksi dilakukan cashless atau tanpa uang tunai, digantikan dengan aplikasi pembayaran WeChat Pay. Syaratnya, pembeli harus memiliki akun rekening bank di China dan saldo yang mencukupi. Untuk bisa masuk ke X-Mart, pembeli harus menempelkan QR Code pada mesin pembaca pintu otomatis. Setelah masuk toko, ambil barang yang ingin dibeli, sistem sensor kamera akan memindai jenis dan harga produknya. Begitu melewati pintu keluar dengan membawa belanjaan, saldo tabungan otomatis akan berkurang. Cara ini tentu lebih cepat dan efisien karena tak perlu antre di depan kasir untuk bayar, menunggu bon pembelian atau uang kembalian jika ada.
"Saya tidak pernah bawa uang tunai kemana-mana. Cukup smartphone saja," ujar Director of International Media JD.com Vic Gu, saat berbincang dengan media di Beijing, China, Senin (12/11/2018).
2. 7Fresh
 Foto: Hesti/Wolipop |
Selain terus berinovasi di sistem penjualan online, JD.Com juga mengembangkan toko offline untuk menggaet pasar yang lebih luas. Salah satunya dengan mendirikan 7Fresh, supermarket premium yang menggabungkan pengalaman belanja konvensional dan artificial intelligence.
Produk-produk segar seperti buah dan sayur dilengkapi barcode yang bisa dipindai. Saat dipindai, pembeli bisa mengetahui dari negara mana buah diimpor, kapan buah ditanam, total berat buah hingga kandungan kalori.
"Ada sekitar 100 jenis buah dan 120 jenis sayuran yang ada di sini. Beberapa buah kami impor dari sedikitnya 10 negara seperti Thailand, Filipina, Malaysia, Australia, Chile, Amerika Serikat, Peru dan Prancis. Sementara sayur sebagian besar lokal," jelas Deputy Manager 7Fresh Li Qiang, saat Wolipop mengunjungi salah satu gerainya di Tianjin, Beijing, Senin (12/12/2018).
 Foto: Hesti/Wolipop |
Supermarket seluas 4.000 meter per segi ini juga dilengkapi restoran dengan pilihan makanan Western dan Asia. Pembeli bisa memilih bahan-bahan makanan di supermarket seperti daging atau makanan laut segar dan bisa langsung dimasak di tempat, dengan dikenakan biaya tambahan 10 Yuan (Rp 21 ribuan).
Sebagian besar pembayaran di supermarket ini dilakukan melalui kasir otomatis. Pengunjung bisa memindai sendiri barang belanjaan dan membayar dengan aplikasi WeChat Pay. Hanya disediakan satu kasir manusia jika ingin membayar secara tunai.
3. AR/VR Styling Station
 Foto: Hesti/Wolipop |
Saat belanja kosmetik online, kendala para wanita adalah tidak bisa mencoba langsung sampel produk seperti di toko konvensional. Sebagai solusinya, JD.Com menghadirkan fitur Beauty Mirror untuk kategori fashion dan kecantikan.
Beauty Mirror menggunakan teknologi AR/VR (augmented reality/virtual reality) yang memungkinkan konsumen mencoba berbagai pilihan warna makeup pada wajah sebelum membeli. Jika aplikasi JD.Com dibuka lewat smartphone, akan muncul puluhan warna lipstik, blush on, alis dan soft lens dari berbagai brand kosmetik untuk dicoba.
Setelah menemukan warna yang diinginkan, produk bisa langsung dibeli dari fitur tersebut. Cukup dengan menyentuh tombol 'confirm', masukkan ke keranjang belanja dan bayar secara online.
(hst/eny)
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://wolipop.detik.com/sale-and-shop/d-4300072/ini-pengalaman-belanja-di-china-tanpa-dilayani-manusia-serba-canggih
No comments:
Post a Comment