Disampaikan Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi BPPT, Mohammad Mustofa Sarinanto, untuk stasiun charging di Kawasan Puspiptek, Serpong, dikembangkan smart charging station yang mengombinasikan (hybrid) jaringan listrik PLN dengan energi surya (Photovoltaic). Kedua instalasi ini diharapkan dapat beroperasi baik dalam mode normal maupun cepat (fast charging).
Pengisian energi pada baterai mobil listrik di siang hari diprioritaskan menggunakan energi matahari, baik pengisian normal charging maupun fast charging. Pada siang hari bisa memanfaatkan smart charging station sebanyak 4 kali, dengan durasi 3 jam hingga penuh.
"Misalnya, charging dilakukan pada jam 9-12. maka kontribusi energi dari PLTS 52,5 %, sedangkan sisanya dari PLN 47,5 %. Namun apabila charging dilakukan pada sore hari mulai jam 15.00-18.00, PLTS menyuplai energi sebesar 22,1 %. Apabila diinginkan fast charging, maka dilakukan setelah jam 09.00 hingga jam 15.00. Estimasi fast charging dapat dilakukan sebanyak 6 kali sehari dengan durasi 1 jam," ujar Sarinanto.Fast charging, mulai dari jam 09.00-15.00, dapat dilakukan sebanyak 6 kali dengan durasi 30 menit sampai 1 jam, hingga penuh.
"Kontribusi energi dari matahari rata-rata sekitar 20%. Inovasi pemasangan charging station ini, selain penggabungan dengan energi surya, juga komunikasi dan monitoring antara kedua fasilitas (charging station BPP1 dan B2TKE) dalam satu system operator networking dan calon pengguna berbasiskan android," pungkasnya.
Bagi masyarakat yang ingin mencoba manfaat stasiun listrik ini, BPPT menawarkannya secara gratis. (lua/lth)
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya https://oto.detik.com/mobil/d-4331522/canggih-stasiun-listrik-ini-pakai-solar-panel
No comments:
Post a Comment