TRIBUNMANADO.CO.ID -- Angkatan Darat Inggris menggunakan sistem anti-drone Israel yang canggih untuk mencari kendaraan udara tak berawak (UAV) yang membawa kesengsaraan bagi ratusan ribu orang di bandara Gatwick, Inggris, pada Rabu (19/12/2012).
Angkatan Darat Inggris membeli enam sistem Drone Dome' seharga £ 15,8 juta atau sekitar Rp276 milyar pada tahun 2018 dan teknologi ini digunakan di Suriah untuk menghancurkan UAV ISIS.
Polisi terlihat pada hari Kamis dengan sistem DJI off-the-shelf.
Namun, drone yang digunakan di Gatwick juga diduga telah diretas sehingga menjadikannya tak berguna.
Pada saat itu, sistem 'Drone Dome' Angkatan Darat yang dibuat oleh Rafael digunakan.
Baca: 7 Alasan Anda Harus Makan Bawang Putih Setiap Hari
Baca: 5 Tips dan Latihan untuk Lutut Anda yang Lebih Kuat
Perwira militer menggunakan radar teknologi tinggi dan pengintai laser untuk menemukan drone dalam radius 2,1 dan 6,2 mil.
Setelah sistem memiliki kunci pada drone, jammer frekuensi radio kemudian digunakan untuk mengirim sinyal ke drone kemudian merobohkan perintah dari pemilik yang tidak dikenal.
Ini dapat digunakan untuk membuat 'soft-kill' dan menghentikan kendali kendaraan udara tak berawak (UAV) dan mendaratkannya dengan aman.
Sistem ini juga dilengkapi dengan laser bertenaga tinggi yang dapat membuat 'hard-kill' pada drone dengan mencairkannya secara efektif, tetapi Angkatan Darat Inggris tidak membeli versi yang ini.
Baca Lagi kalo ga lengkap berita nya http://manado.tribunnews.com/2018/12/24/inggris-lacak-kekacauandengan-andalkan-sistem-drone-dome-canggih-israel
No comments:
Post a Comment